JANGAN LUPA UNTUK MAMPIR LAGI KE BLOG DARAI YAAA....

Sabtu, 28 April 2012

Cara Berkompromi Dengan Perasaan Wanita,...

Dunia memang penuh dengan anomali kehidupan yang terkadang sulit
dipahami oleh akal. Salah satunya adalah PERASAAN PEREMPUAN.

Perasaan perempuan itu seperti apa sih?

Lembut, keras, tegas, ragu-ragu, dan berbagai rupa rasa lainnya.
Perasaan peremuan inilah yang menjadi misteri sepanjang zaman.

Sesama perempuan saja kadang-kadang saling sebal karena sangat
sulit memahami perasaan perempuan lainnya. Pertengkaran sering
terjadi hanya karena masalah sepele. Laki-laki pun tidak kalah
bingungnya bila sudah menyangkut masalah perasaan perempuan.

Perempuan begitu memperhatikan hal detil. Ada yang salah sedikit
dengan alisnya atau sepatunya, atau kulitnya menjadi sedikit belang
setelah berenang, dia bisa terus khawatir dan ngomel seharian.

Padahal, bila ditanya pada laki-laki, apakah mereka memperhatikan
apa yang sering diperhatikan perempuan bila ingin menarik perhatian
laki-laki? Apa jawab mereka? Ternyata laki-laki tidak terlalu
perhatian dengan hal yang selama ini menjadi perhatian perempuan. :-)

Satu lagi, perempuan suka pamer. Perasaannya akan berbunga-bunga
beraneka warna kalau sudah dipuja-puji. Oleh karena itu, pakaian
seksi yang terbuka di sana sini pun dipakai demi meraih setitik
pujian. Padahal, banyak laki-laki justru penasaran kalau melihat
wanita manis tapi berbalut pakaian yang tertutup.

Ken Arok bisa tergila-gila dengan Ken Dedes, bukan karena Ken Dedes
berpakaian maha seksi, tapi hanya karena melihat betis Ken Dedes
'sekilas' tertiup angin. Bayangkan, hanya sekilas saja sudah bisa
membuat Ken Arok melakukan begitu banyak hal demi mendapatkan Ken
Dedes. Sementara Ken Dedes bukanlah seorang perawan ketika itu. Dia
adalah istri Tunggul Ametung, dan sedang mengandung anak Tunggu
Ametung.

Manakala Hidupmu Tampak Susah Untuk Dijalani...

Seorang professor berdiri di depan
kelas filsafat dan mempunyai
beberapa barang di depan mejanya.

Saat kelas dimulai, tanpa
mengucapkan sepatah kata, dia
mengambil sebuah toples mayones
kosong yang besar dan mulai mengisi
dengan bola-bola golf.

Kemudian dia berkata pada para
muridnya, apakah toples itu sudah
penuh? Mahasiswa menyetujuinya.

Kemudian professor mengambil sekotak
batu koral dan menuangkannya ke
dalam toples. Dia mengguncang dengan
ringan. Batu-batu koral masuk,
mengisi tempat yang kosong di antara
bola-bola golf.

Kemudian dia bertanya pada para
muridnya, Apakah toples itu sudah
penuh? Mereka setuju bahwa toples
itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil
sekotak pasir dan menebarkan ke
dalam toples...

Tentu saja pasir itu menutup segala
sesuatunya. Profesor sekali lagi
bertanya apakah toples sudah penuh?

Para murid dengan suara bulat
berkata, "Yaa!"

Profesor kemudian menyeduh dua
cangkir kopi dari bawah meja dan
menuangkan isinya ke dalam toples,
dan secara efektif mengisi ruangan
kosong di antara pasir.

Andai Waktu Bisa Terulang



Jika ada sesuatu yang sangat berharga, maka itu adalah waktu.

Siapapun orangnya, tidak akan bisa mengulang setiap waktu yang
sudah terlewatkan. Tidak peduli seberapa kaya orang itu, seberapa
penting jabatannya, waktu tidak mau diajak kompromi. Ia akan terus
berjalan.

Tidak peduli apakah orang-orang mampu melewatinya dengan
menyenangkan, atau sebaliknya.

Setiap orang, dimanapun ia berada, memiliki waktu 24 jam dalam
sehari. Tidak ada yg mendapatkan lebih, meski hanya satu menit saja.
Semua sama. Tidak kurang, tidak lebih.

Jika kemudian waktu bisa terulang, tentu kita semua mengharap
melakukan hal-hal yang baik saja. Memperbaiki kesalahan yang pernah
kita lakukan. Sayangnya, waktu memang tidak akan pernah bisa
terulang.

Teman, untuk mencapai segala macam kesempurnaan, memang selalu
dibutuhkan proses 'trial and error". Oleh sebab itu, jika kemarin atau
hari ini Anda melakukan kesalahan, carilah kesempatan untuk
memperbaikinya.

Jika kita gagal melakukan sesuatu hal, bukan berarti itu akhir segalanya.
Belajarlah dari kesalahan, dan berusahalah untuk tidak mengulanginya.
Belajarlah memaafkan diri sendiri & memaafkan orang lain, karena
tidak ada manusia yang sempurna!

Yang lalu biarlah berlalu. Mungkin akan menjadi pengalaman selama
hayat. Bagaimanapun diri Anda di masa lalu, itu tidaklah penting.
Yang jauh lebih penting adalah bagaimana diri Anda di masa depan!
 
Keep fight! :-)
 
 By: Anne Ahira